Minggu, 24 April 2011

K.I.S.S (Keep It Simple Stupid)

Ternyata hidup bijak itu sederhana………….

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara
kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.” Ibu menjawab: “Mengapa?”
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.”

Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.” Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.”

Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?” Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi.” Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana.”

Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.” Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.” Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?” Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”

Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja

Belajar Mencintai Orang Yang Tidak Sempurna Dengan Cara Yang Sempurna

Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik,
Itu bukan pilihan, itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan,
Itupun adaah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut,
Bahkan dengan segala kekurangannya,
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi,
Itu adalah pilihan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain
Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu
Dan tetap memilih untuk mencintainya,
Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik,
Datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa,
Ada suatu kutipan dari film yang mungkin sangat tepat :
“Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil”

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang
Yang diciptakan hanya untukmu.

Tetapi tetap berpulang padamu
Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin
Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak…

Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita,
Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita,
Adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Bagaimana Kita Menemukan Kebahagiaan?

Konon pada suatu waktu, Tuhan memanggil tiga malaikatnya.

Sambil memperlihatkan sesuatu Tuhan berkata, “Ini namanya Kebahagiaan. Ini sangat bernilai sekali. Ini dicari dan diperlukan oleh manusia. Simpanlah di suatu tempat supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan ditempat yang terlalu mudah sebab nanti kebahagiaan ini disia-siakan. Tetapi jangan pula di tempat yang terlalu susah sehingga tidak bisa ditemukan oleh manusia. Dan yang penting, letakkan kebahagiaan itu di tempat yang bersih”.

Setelah mendapat perintah tersebut, turunlah ketiga malaikat itu langsung ke bumi untuk meletakkan kebahagiaan tersebut. Tetapi dimana meletakkannya? Malaikat pertama mengusulkan, “Letakan dipuncak gunung yang tinggi”. Tetapi para malaikat yang lain kurang setuju. Lalu malaikat kedua berkata, “Latakkan di dasar samudera”. Usul itupun kurang disepakati. Akhirnya malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat langsung sepakat. Malam itu juga ketika semua orang sedang tidur, ketiga malaikat itu meletakkan kebahagiaan di tempat yang dibisikkan tadi.

Sejak hari itu kebahagiaan untuk manusia tersimpan rapi di tempat itu. Rupanya tempat itu cukup susah ditemukan. Dari hari ke hari, tahun ke tahun, kita terus mencari kebahagiaan. Kita semua ingin menemukan kebahagiaan.

Kita ingin merasa bahagia. Tapi dimana mencarinya?

Ada yang mencari kebahagiaan sambil berwisata ke gunung, ada yang mencari di pantai, Ada yang mencari ditempat yang sunyi, ada yang mencari ditempat yang ramai. Kita mencari rasa bahagia di sana-sini: di pertokoan, di restoran, ditempat ibadah, di kolam renang, di lapangan olah raga, di bioskop, di layar televisi, di kantor, dan lainnya. Ada pula yang mencari kebahagiaan dengan kerja keras, sebaliknya ada pula yang bermalas-malasan. Ada yang ingin merasa bahagia dengan mencari pacar, ada yang mencari gelar, ada yang menciptakan lagu, ada yang mengarang buku, dll.

Pokoknya semua orang ingin menemukan kebahagiaan. Pernikahan misalnya, selalu dihubungkan dengan kebahagiaan. Orang seakan-akan beranggapan bahwa jika belum menikah berarti belum bahagia. Padahal semua orang juga tahu bahwa menikah tidaklah identik dengan bahagia.

Juga kekayaan sering dihubungkan dengan kebahagiaan. Alangkah bahagianya kalu aku punya ini atau itu, pikir kita. Tetapi kemudian ketika kita sudah memilikinya, kita tahu bahwa benda tersebut tidak memberi kebahagiaan.

Kita ingin menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan itu diletakkan oleh tiga malaikat secara rapi. Dimana mereka meletakkannya? Bukan dipuncak gunung seperti diusulkan oleh malaikat pertama. Bukan didasar samudera seperti usulan malaikat kedua. Melainkan di tempat yang dibisikkan oleh malaikat ketiga.

Dimanakah tempatnya???

Saya menuliskan sepenggal kisah perjalanan hidup saya untuk berbagi rasa dengan teman-teman semua, bahwa untuk mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan itu tidaklah mudah. Perlu perjuangan. Ibarat sebuah berlian, dimana untuk mendapatkan kilauan yang cemerlang, harus terus diasah dan ditempa sehingga kemilauan yang dihasilkan terpancar dari dalamnya.

Begitu juga hidup ini. Kita harus rendah hati. Seringkali kita merasa minder dengan keberadaan diri kita. Sering kali kita berkata, ach… gue mah belum jadi orang. Tinggal aja masih ama ortu, ngontrak, TMI dll.

Kita harus ingat, bahwa yang menentukan masa depan kita adalah Tuhan. Dan kita harus menyadari bahwa jalan Tuhan bukan jalan kita. Tuhan akan membuat semuanya INDAH pada waktunya.

Jika menurut buku yang Suryadi baca ada 7 faktor (mental, spiritual, pribadi, keluarga, karir, keuangan dan fisik) yang menentukan sukses seseorang, mengapa tidak kita coba untuk mencapainya semua itu? Setelah kita mencapainya, bagaimana kita membuat ke-7 faktor
tersebut menjadi seimbang?

Yang penting disini adalah hikmat.

Barangsiapa yang bijaksana dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di dalam hidup ini.

Oh ya…, dimanakah para malaikat menyimpan kebahagiaan itu?

DI HATI YANG BERSIH

Cinta Adalah Cinta

Sejak semula, keluarga si cantik tidak menyetujui hubungannya dengan sang pemuda. Mereka mengajukan alasan mengenai latar belakang keluarga si pemuda, bahwa jika si cantik memaksa terus bersama dengan sang pemuda, dia akan menderita seumur hidupnya, penderitaan yang mungkin tak dapat ia tanggungkan.
Karena tekanan dari keluarganya, si cantik jadi sering bertengkar dengan pacarnya. Si Cantik itu benar-benar mencintainya, dan dia terus-menerus bertanya, “Seberapa besar kamu mencintaiku?”
Sang pemuda tidak begitu pandai berbicara, dia selalu membuat si cantik marah. Dan komentar-komentar dari orangtuanya membuatnya bertambah kesal. Sang pemuda selalu menjadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Dan sang pemuda selalu membiarkannya melampiaskan kemarahannya kepadanya…
Setelah beberapa saat, sang pemuda lulus dari perguruan tinggi. Ia bermaksud meneruskan kuliahnya ke luar negeri, tapi sebelum dia pergi, dia melamar si cantik, “Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan kata-kata manis, tapi saya tahu bahwa saya mencintaimu. Jika kamu setuju, saya ingin menjagamu seumur hidupmu. Mengenai keluargamu, saya akan berusaha keras untuk meyakinkan mereka agar menyetujui hubungan kita. Maukah kamu menikah denganku?”
Si cantik setuju, dan keluarganya setelah melihat usaha dari sang pemuda, akhirnya merestui hubungan mereka. Sebelum pemuda itu berangkat, mereka bertunangan terlebih dahulu. Si cantik tetap tinggal di kampung halaman dan bekerja, sementara sang pemuda meneruskan kuliahnya di LN.
Mereka melanjutkan hubungan mereka melalui surat dan telepon. Kadang-kadang timbul kesulitan, tapi mereka tidak menyerah terhadap keadaan.
Suatu hari, dalam perjalanan ke tempat perhentian bis sepulang dari kerja, si cantik tertabrak mobil hingga tak sadarkan diri. Ketika siuman, dia melihat kedua orangtuanya dan menyadari betapa beruntungnya dia dapat selamat. Melihat air mata orangtuanya, dia berusaha untuk
menghibur mereka. Tetapi dia menemukan… bahwa dia tidak dapat berbicara sama sekali. Dia bisu. Menurut dokter kecelakaan tersebut telah mencederai otaknya, dan itu menyebabkannya bisu seumur hidupnya. Mendengar orangtuanya membujuknya, tapi tidak dapat menjawab sepatah kata pun, cantik tersebut pingsan. Sepanjang hari hanya dapat menangis dan membisu.
Ketika akhirnya dia boleh pulang dari RS, dia mendapati rumahnya masih seperti sedia kala. Hanya jika telepon berdering, dia menjadi pilu. Dering telepon telah menjadi mimpi terburuknya. Dia tidak dapat memberitakan kabar buruk tersebut kepada pacarnya dan menjadi bebannya. Dia menulis sepucuk surat untuknya, memberitahukan bahwa dia tidak mau lagi menunggunya. Hubungan antara mereka sudah putus, bahkan dia mengembalikan cincin pertunangan mereka.
Mendapat surat dan telepon dari si pemuda, dia hanya bisa menitikkan air mata….
Ayahnya tidak tahan melihat penderitaannya, dan memutuskan untuk pindah. Berharap bahwa dia dapat melupakan segalanya dan menjadi lebih bahagia.
Pindah ke tempat baru, si cantik mulai belajar bahasa isyarat. Dia berusaha melupakan sang pemud.. Suatu hari sahabatnya memberitahukan bahwa pemuda itu telah kembali dan mencarinya ke mana-mana. Dia meminta sahabatnya untuk tidak memberitahukan di mana dia berada dan menyuruh pemuda itu untuk melupakannya.
Lebih dari setahun, tidak terdengar lagi kabar pemuda itu sampai akhirnya sahabat si cantik menyampaikan bahwa sang pemuda akan menikah dan menyerahkan surat undangan. Dia membuka surat undangan itu dengan hati pedih, dan menemukan namanya tercantum dalam undangan. Sebelum dia sempat bertanya kepada sahabatnya, tiba-tiba sang pemuda muncul di hadapannya. Dengan bahasa isyarat yang kaku, ia menyampaikan bahwa, “Aku telah menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mempelajari bahasa isyarat, agar dapat memberitahukan kepadamu bahwa aku belum melupakan janji kita, berikan aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu.
I      L O V E     Y O U
Melihat bahasa isyarat tersebut, dan cincin pertunangannya, si cantik akhirnya tersenyum.
Perlakukan setiap cinta seakan cinta terakhirmu., baru kamu akan belajar cara memberi. Perlakukan setiap hari seakan hari terakhirmu., baru kamu akan belajar cara menghargai. Jangan pernah menyerah. Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar, mengandung banyak resiko.
Yakinlah pada dirimu ketika kamu berkata:
Aku mencintaimu.

Cinta Tidak Menunggu Seseorang Mengatakannya

Alkisah ada seorang pria yang menyimpan perasaan pada teman gadisnya. Hingga kemudian pada saat pernikahannya, ia memutuskan untuk mengatakan perasaan yang sebenarnya pada gadis itu. Namun gadis itu akhirnya hanya menganggap itu hanyalah sebuah canda.

Dan ada seorang pria yang ingin mengatakan pada istrinya betapa ia mencintainya, namun ia tidak pernah mengatakannya, hingga istrinya itu meninggal dunia. Pria itu hingga sekarang terus meletakkan bunga diatas batu nisannya. Dengan ciuman dan kata-kata “AKU CINTA KAMU.” Entah apakah istrinya mengetahui hal itu?

Saat ini ada seorang gadis yang selalu ingin merasakan hangatnya pelukan kasih sayang ayahnya, tapi ia malu untuk mengatakannya. Hingga pada suatu hari ayahnya tak mungkin memeluknya lagi…

Banyak kisah yang terjadi setiap harinya, dan kita mungkin menyadari semua itu. Apa yang telah terjadi kemarin, tak mungkin kembali… tapi apakah kita bisa memastikan apa yang akan terjadi besok?

Pikirkanlah tentang sesuatu yang ingin kita katakan dan janganlah kita selalu menunggu saat yang tepat? Katakanlah cinta dan kasih sayang itu. Jika kau meninggalkan pesta yang ramai dan berjalan bersama, hanya berdua dengan seseorang… itulah cinta.

Ketika kau bersama seseorang, dan kau seringkali mendiamkannya. Tapi ketika ia tak bersamamu dan kau mencarinya… saat itulah kau merasakan cinta.

Jika ada seseorang yang selalu membuatmu tertawa, menatapmu penuh perhatian dan ingin selalu pergi bersamanya. Kau sedang jatuh cinta.

Ketika kau melihat sebuah foto bersama, dan kau mencari seseorang yang special…(untuk mengetahui siapa yang berada disampingya difoto itu) lalu kau membayangkan dirimu yang ada disana… yakinlah kau sedang jatuh cinta.

Ketika kau tidak menerima telepon saat kau sibuk belajar, tapi tak mampu menahan diri saat seseorang menelponmu… saat itulah kau sedang jatuh cinta.

Jika kau lebih tertarik menerima sebuah surat pendek dari seseorang daripada surat-surat lain yang panjang… kau sedang jatuh cinta.

Ketika kau mendapat tiket gratis untuk berdua, dan kau tak ragu-ragu mengajak seseorang, kau sedang jatuh cinta.

Kau terus mengatakan kami hanyalah teman biasa, tapi kau sadar kau tak bisa melepaskan diri darinya… saat itulah kau merasakan cinta.

Cinta bukanlah sesuatu yang buruk dan semua bergantung pada kita bagaimana menginginkannya. Berbagilah, dan katakanlah kepada orang-orang yang berarti bagimu….

Remaslah Tanganku dan Akan Kukatakan Aku Sayang Kamu

(Mary Marcdante - Chicken Soup for the Mother’s Soul)

Ingatkah ketika masih kecil kamu jatuh dan terluka?
Ingatkah apa yang dilakukan ibumu untuk meringankan rasa sakit?

Ibuku, Grace Rose, selalu menggendongku, membawaku ke tempat tidurnya, mendudukkan diriku, lalu mencium “aduh”-ku. Lalu ia duduk di tempat tidur di sampingku, meraih tanganku dan berkata, “Kalau sakit, remas saja tangan Ibu. Nanti akan kukatakan Aku sayang kamu.

Sering aku meremas tangannya, dan setiap kali, tak pernah luput, aku mendengar kata-kata, “Mary, Ibu sayang kamu.”

Kadang-kadang aku pura-pura sakit hanya supaya aku memperoleh ritual itu darinya. Waktu aku lebih besar, ritual itu berubah, tapi ia selalu menemukan cara untuk meringankan rasa sakit dan meningkatkan rasa senang yang kurasakan dalam berbagai bagian hidupku.

Pada hari-hari sulit di SMU, ia akan menawarkan sebatang cokelat almond Hershey kesukaannya saat aku pulang. Semasa usiaku 20-an, Ibu sering menelepon untuk menawarkan piknik makan siang spontan di Taman Eastbrook untuk sekadar merayakan hari cerah dan hangat di Wisconsin.

Kartu ucapan terima kasih yang ditulisnya sendiri tiba di kotak pos setiap kali ia dan ayahku berkunjung ke rumahku, mengingatkanku betapa istimewanya aku baginya.

Tapi ritual yang paling berkesan adalah genggamannya pada tanganku saat aku masih kecil dan berkata, “Kalau sakit, remaslah tangan Ibu dan akan kukatakan aku sayang kamu.”

Suatu pagi, saat aku berusia akhir 30-an, setelah orangtuaku berkunjung pada malam sebelumnya, ayahku meneleponku di kantor. Ia selalu berwibawa dan jernih saat memberi nasehat, tapi aku mendengar rasa bingung dan panik dalam suaranya.

“Mary, ibumu sakit dan aku tak tahu harus berbuat apa. Cepatlah datang kemari.”

Perjalanan mobil 10 menit ke rumah orangtuaku diiringi oleh rasa takut, bertanya-tanya apa yang terjadi pada ibuku. Saat aku tiba, Ayah sedang mondar-mandir di dapur sementara Ibu berbaring di tempat tidur. Matanya terpejam dan tangannya berada di atas perut. Aku memanggilnya, mencoba menjaga agar suaraku setenang mungkin.

“Bu, aku sudah datang.”
“Mary?”
“Iya, Bu.”
“Mary, kaukah itu?”
“Iya, Bu, ini aku.”

Aku tak siap untuk pertanyaan berikutnya, dan saat aku mendengarnya, aku membeku, tak tahu harus berkata apa.

“Mary, apakah Ibu akan mati?”

Air mata menggenang dalam diriku saat aku memandang ibuku tercinta terbaring di situ tak berdaya. Pikiranku melayang, sampai pertanyaan itu terlintas dalam benakku: ‘Jika keadaannya terbalik, apa yang akan dikatakan Ibu padaku?’

Aku berdiam sejenak yang terasa seperti jutaan tahun, menunggu kata-kata itu tiba di bibirku.

“Bu, aku tak tahu apakah Ibu akan mati, tapi kalau memang perlu, tak apa-apa. Aku menyayangimu.”

Ia berseru, “Mary, rasanya sakit sekali.”

Lagi-lagi, aku bingung hendak berkata apa. Aku duduk di sampingnya di tempat tidur, meraih tangannya dan mendengar diriku berkata, “Bu, kalau Ibu sakit,remaslah tanganku, nanti akan kukatakan, aku sayang padamu.”

Ia meremas tanganku.

“Bu, aku sayang padamu.”

Banyak remasan tangan dan kata “aku sayang padamu” yang terlontar antara aku dan ibuku selama dua tahun berikutnya, sampai ia meninggal akibat kanker indung telur.

Kita tak pernah tahu kapan ajal kita tiba, tapi aku tahu bahwa pada saat itu, bersama siapa pun, aku akan menawarkan ritual kasih ibuku yang manis setiap kali, “Kalau sakit, remaslah tanganku, dan akan kukatakan, aku sayang padamu.”

Salah satu cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang pada orang yang anda cintai adalah dengan memegang dan meremas tangannya dengan lembut. Tindakan itu kadangkala mengandung makna dan arti yang teramat dalam yang hanya dapat dipahami antara anda dan orang yang anda cintai………….

MENIKMATI KEBOSANAN

Ini sebuah cerita ringan tentang kebosanan.

Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu : “Sebenarnya apa itu perasaan ‘bosan’, pak tua?”

Pak Tua : “Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu.”

Tamu : “Kenapa kita merasa bosan?”

Pak Tua : “Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki.”

Tamu : “Bagaimana menghilangkan kebosanan?”

Pak Tua : “Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya.”

Tamu : “Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?”

Pak Tua: “Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?”

Tamu : “Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua.”

Pak Tua : “Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang.”

Tamu: “Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?”

Pak Tua : “Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya.”

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.

Tamu : “Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?”

Pak Tua : “Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan.”

Tamu : “Contohnya?”

Pak Tua : “Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu.”

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.

Tamu : “Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaiban pun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?”

Sambil tersenyum Pak Tua berkata: “Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria.”

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
“Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata :
“Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu
membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :
“Cepatlah tidur nak, aku tidak capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :
“Minumlah nak, aku tidak haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri.
Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
kondisi keluarga yang semakin parah, ada paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di
sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata :
“Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata :
“Saya punya duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud
membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku
“Aku tidak terbiasa” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata :
“Jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! ”

Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah- tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu- alasan untuk
meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas
apakah dia bahagia bila di samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” kemudian hari.

ONE THING TO NEVER FORGET

Your presence, is a present to the world.
You’re unique and one of a kind.
Your life can be, what you want it to be.
Take the days, just one at a time.

Count your blessings, not your troubles.
You’ll make it through, whatever comes along.
Within you, are so many answers.
Understand, have courage, be strong.
Don’t put limits on yourself.

So many dreams, are waiting to be realized.
Decisions are too important, to leave to chance.
Reach for your peak, your goal and your prize.
Nothing wastes more energy, than worrying.
The longer one carries a problem, the heavier it gets.
Don’t take things too seriously.

Live a life of serenity, not a life of regrets.
Remember, that a little love goes a long way.
Remember, that a lot of love goes forever.
Remember, that friendship is a wise investment.
Life’s treasures, are people… together.
Realize, that it’s never too late.

Do ordinary things, in a extraordinary way.
Have health, hope and happiness.
Take the time, to wish upon a star.
And don’t ever forget….
For even a day….
How very special you are.

AFF / A Father Figure

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng. Tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau
lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka…. Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :”Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama…. Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia….. :’) Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir… Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut…Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?” Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti… Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa :)

Ketika kamu menjadi gadis dewasa….Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati… Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Papa tahu…..Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti…

Dan akhirnya….Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia…. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat Bahagia!

Kemudian Papa berdoa….Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….Bahagiakanlah ia bersama suaminya….”

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….

Papa telah menyelesaikan tugasnya….

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu…

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal apapun.:’)

Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah hingga tugasnya selesai….
Jika kamu mengalaminya, Kamu adalah salah satu orang yang beruntung…

Do It Before Tomorrow Comes

If you’re mad with someone,and nobody’s there to fix the situation…You fix it .
Maybe today, that person still wants to be your friend .
And if u don’t, tomorrow can be too late .

If you’re in love with somebody ,but that person doesn’t know… tell her/him.
Maybe today, that person is also in love with you .
And if you don’t say it,tomorrow can be too late .

If you really want to kiss somebody… kiss her/him.
Maybe that person wants a kiss from you, too .
And if you don’t kiss her/him today, tomorrow can be too late .

If you still love a person that you think has forgotten you… tell her/him.
Maybe that person have always loved you.
And if you don’t tell her/him today , tomorrow can be too late.

If you need a hug of someone…ask her/him for it.
Maybe they need it more than you do.
And if you don’t ask for it today, tomorrow can be too late.

If you really have friends who you appreciate… tell them.
Maybe they appreciate you as well.
That if you don’t and they leave or go far away today , tomorrow can be too late.

If you love your parents, and never had the chance to show them…do it .
Maybe you have them there to show them how you feel.
That if you don’t and they leave today , then tomorrow can be too late.

The Greatest Pain in Life

The greatest pain in life
is not to die,but to be ignored.
To lose the person you love so much
to another who doesn’t care at all.
To have someone you care so about so
much throw a party…
and not tell you about it.
When your favorite person on earth
neglects to invite you to his graduation.
To have people think that you don’t care.

The greatest pain in life,
is not to die,but to be forgotten.
To be left in the dust after another’s great achievement.
To never get a call from a friend, just saying “hi”.
When you show someone your innermost thoughts
and they laugh in your face.
For friends to always be
too busy to console you
when you need someone to lift your spirits.
When it seems like the only person who cares about you,
is you.

Life is full of pain,
but does it ever get better?
Will people ever care about each other,
and make time for those who are in need?
Each of us has a part to play
in this great show we call life.
Each of us has a duty to mankind
to tell our friends we love them.
If you do not care about your friends
you will not be punished.
You will simply be ignored…
forgotten…
as you have done to others.

This poem was written by a young girl who committed suicide some years ago. Perhaps if the people surrounding her had shown a little more love, and had paid more attention to her, her death could have been prevented. Remember that when going through life, you can’t judge a sad, lonely, or suicidal person by their facial expression. You need to get to know each person you come in contact with, cherish your friendship with them, and show them that you care.

Source: http://www.butlerwebs.com/

Dapatkan berdoa mengubah sesuatu ?

Mereka mengatakan bahwa doa mengubah sesuatu, tetapi apakah doa SUNGGUH dapat mengubah segala sesuatu ?
Ya! DOA SUNGGUH DAPAT MENGUBAH SEGALA SESUATU!

Apakah doa dapat mengubah suatu keadaan secara tiba-tiba ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah caramu memandang situasi tersebut!

Apakah doa mengubah kondisi keuanganmu dimasa depan?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kepada siapa engkau berharap untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari!

Apakah doa mengubah hati yang hancur atau tubuh yang rusak ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah sumber kekuatan dan sumber penghiburanmu!

Apakah doa mengubah apa yang kau butuhkan dan inginkan ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kebutuhanmu menjadi sesuai dengan keinginan Tuhan!

Apakah doa mengubah caramu melihat dunia?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah dengan mata siapa kau akan melihat dunia!

Apakah doa mengubah penyesalanmu di masa lalu?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah harapanmu di masa depan!

Apakah doa mengubah orang-orang disekitarmu ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubahmu-masalah tidak selalu terletak dalam diri orang-orang disekitarmu!

Apakah doa mengubah hidupmu dengan cara yang tidak dapat kau jelaskan?

Oh, ya, selalu! dan Doa akan benar- benar mengubah seluruh dirimu!

Apakah doa sungguh mengubah segala sesuatu ?
YA, doa sungguh mengubah segala sesuatu.

The Truth About Failure

01 Failure doesn’t mean you are a failure… …it does mean you haven’t succeeded yet.

02 Failure doesn’t mean you have accomplished nothing… …it does mean you have learned something.

03 Failure doesn’t mean you have been a fool… …it does mean you had a lot of faith.

04 Failure doesn’t mean you have been disgraced… …it does mean you were willing to try.

05 Failure doesn’t mean you don’t have it… …it does mean you have to do something in a different way.

06 Failure doesn’t mean you are inferior… …it does mean you are not perfect.

07 Failure doesn’t mean you’ve wasted your life… …it does mean you’ve a reason to start afresh.

08 Failure doesn’t mean you should give up… …it does mean you should try harder.

09 Failure doesn’t mean you’ll never make it… …it does mean it will take a little longer.

10 Failure doesn’t mean God has abandoned you… …it does mean God has a better idea!

Be Grateful....

Be thankful that you don’t already have
everything you desire
If you did, what would there be
to look forward to?

Be thankful when you don’t know something,
for it gives you the opportunity to learn

Be thankful for the difficult times
During those times you grow

Be thankful for your limitations,
Because they give you opportunities for
improvement

Be thankful for each new challenge,
Because it will build your strength and character

Be thankfulfor your mistakes,
they will teach you valuable lessons

Be thankful when you’re tired and weary,
because it means you’ve made an effort

It’s easy to be thankful for the good things
A life of rich fulfilment comes to those
who are also thankful for the setbacks

Gratitude can turn a negative into a positive

Find a way to be thankful for your troubles,
and they will become your blessings.

Berhentilah Mengeluh…

Coba renungkan penyampaian ini sebelum Anda mulai mengeluhkan berbagai hal yang terjadi dalam hidup Anda…

01]. Hari ini sebelum Anda mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

02]. Sebelum Anda mengeluh tentang rasa dari makanan yang Anda santap,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

03]. Sebelum Anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.

04]. Sebelum Anda mengeluh bahwa Anda buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

05]. Sebelum Anda mengeluh tentang suami atau istri Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

06]. Hari ini sebelum Anda mengeluh tentang hidup Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

07]. Sebelum Anda mengeluh tentang anak-anak Anda
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

08]. Sebelum Anda mengeluh tentang rumah Anda yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

09]. Sebelum Anda mengeluh tentang jauhnya Anda telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

10]. Dan di saat Anda lelah dan mengeluh tentang pekerjaan Anda,
Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

11]. Sebelum Anda menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,

12]. Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta
Dan ketika Anda sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa Anda masih hidup !

a. Life is a gift

b. Live it…

c. Enjoy it…

d. Celebrate it…

e. And fulfill it.

13]. Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu

14]. Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan

15]. Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan,
Mereka cantik/tampan karena Anda mencintainya,,,

16]. It’s true you don’t know what you’ve got until it’s gone,
but it’s also true You don’t know what you’ve been missing until it arrives!!!

Jadi……..berhentilah mengeluh, hadapilah manis pahitnya hidup dengan bersyukur terhadap semua yang telah Tuhan berikan….


If Someone Love You….

Seseorang yang mencintai kamu,
tidak bisa memberikan alasan mengapa ia mencintaimu
Dia hanya tau, di mata dia, kamulah satu satunya.

Seseorang yang mencintai kamu,
sebenarnya selalu membuatmu
marah / gila / jengkel / stress
Tapi ia tidak pernah tau hal bodoh apa yang sudah ia lakukan,
Karma semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.

Seseorang yang mencintai kamu,
jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah
yang terbaik, hanya ia yang tau.

Seseorang yang mencintai kamu,
akan marah – marah atau mengeluh jika kamu
tidak membalas pesannya atau telponnya,
karna ia peduli dan ia tidak ingin sesuatu terjadi ke kamu.

Seseorang yang mencintai kamu,
hanya menjatuhkan air matanya di hadapanmu.
Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya,
kamu telah menyentuh hatinya, dimana hatinya selalu
berdegup / berdenyut / bergetar untuk kamu.

Seseorang yang mencintai kamu,
akan mengingat setiap kata yang kamu ucapkan
Bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu
menggunakan kata – kata itu tepat waktunya.

Seseorang yang mencintai kamu,
Tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah,
karna ia tidak mau mengingkari janjinya.
Ia ingin kamu untuk mempercayainya n
ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia n
aman selama – lamanya.

Seseorang yang mencintai kamu,
selalu memberitahumu untuk tidak berpikir lebih banyak.
Karna ia sudah merencanakan semuanya untuk mu,
ia ingin memberikan kehidupan yang terbaik di masa mendatang.
Ia ingin memberikanmu suatu kejutan,
percayalah dia dapat melakukannya.

Seseorang yang mencintai kamu,
mungkin tidak bisa mengingat kejadian / kesempatan
istimewa seperti perayaan hari ulang tahunnya,
tapi ia tau bahwa setiap detik yang ia lalui
ia mencintai kamu, tidak peduli hari apakah hari ini.

Seseorang yang mencintai kamu,
tidak mau berkata aku mencintaimu dengan mudah,
karna segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk
menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu,
tetapi ia akan mengatakan kata
I Love You pada situasi yang special,
karna ia tidak mau kamu salah mengerti,
dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai diri mu.

Seseorang yang benar – benar mencintai kamu,
akan merasa bahwa sesuatu yang harus di katakan
hanya sekali saja,
karna ia berpikir bahwa kamu telah mengerti dirinya.
Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa
bahwa tidak ada yang akan membuatnya bahagia / tersenyum

Sabtu, 23 April 2011

Kisah Kasih Ibu

Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali … Sepenggal syair lagu itu benar-benar mengena pada sosok ibu asal AS ini. Wanita berusia 80 tahun itu selama berpuluh-puluh tahun merawat putrinya yang mengalami koma.




Sampai akhirnya ibu penuh kasih itu meninggal, mendahului putrinya yang hingga saat ini masih terbaring dalam koma berkepanjangan.Kaye O’Bara menutup mata untuk selamanya di rumahnya di Miami Gardens, Florida. Kamar yang selama ini ditempatinya bersama putrinya, Edwarda sejak 1970 silam. Kaye meninggal dalam tidurnya. Dia telah bertahun-tahun menderita penyakit jantung. Semasa hidupnya Kaye pernah berjanji tak akan pernah Meninggalkan Edwarda yang ketika itu masih remaja. Janji itu dimulai sejak Edwarda jatuh koma akibat penyakit diabetesnya 38 tahun yang lampau.

“Kami kira dia akan hidup melampaui kami semua. Wanita itu begitu kuat,” kata keponakan Kaye, Pamela Burdgick seperti dilansir harianNews.com.au, Sabtu (8/3/2008).

Selama kurun waktu 38 tahun, kisah pengabdian Kaye kepada putrinya, Edwarda menarik simpati banyak orang. Para pengunjung yang jumlahnya tak terhitung lagi mendatangi rumah Kaye. Bahkan ada pula sebagian orang yang datang dari Jepang untuk ikut merayakan ulang tahun Edwarda.

Kisah Kaye telah dituangkan dalam buku laris karya Dr. Wayne Dyer yang berjudul A Promise Is A Promise: An Almost Unbelievable Story of a Mother’s Unconditional Love and What It Can Teach Us.

Edwarda, penderita diabetes, mengalami flu sebelum Natal 1969. Beberapa hari kemudian kondisinya memburuk dan orangtuanya, Kaye dan suaminya, Joe, membawanya ke rumah sakit.

Beberapa saat sebelum Edwarda kehilangan kesadarannya, remaja putri itu sempat bertanya kepada ibunya: “Janji ibu tidak akan meninggalkan saya, janji ya?” Kaye pun berjanji tidak akan pernah meninggalkan anak perempuannya itu.

Itulah kata-kata terakhir yang disampaikan Kaye sebelum anaknya koma berkepanjangan. Dan Kaye menepati janjinya.

Kaye dengan teratur membalik tubuh putrinya tiap dua jam supaya tidak mengalami nyeri akibat berbaring terlalu lama. Kaye memberinya makan berupa campuran makanan bayi dan susu bubuk melalui tube, menyuntikkan insulin, memutar alunan musik, membacakan buku untuk Edwarda dan tak lelah berdoa di samping tempat tidur Edwarda supaya suatu hari nanti putrinya itu akan sadar kembali.

Bagi Kaye, mengurus putrinya itu bukanlah beban, melainkan berkat. Kaye sangat yakin, Edwarda akan terbangun. “Bagi saya, dia hampir sadar. Kadang-kadang saya merasa mendengar dia bicara: Ibu, saya baik-baik saja,” kata Kaye kepada media AS, Miami Herald beberapa waktu lalu.

Namun kini Kaye telah pergi untuk selamanya. Dia meninggalkan Edwarda yang masih terbaring koma entah sampai kapan. Adik Edwarda, Colleen O’Bara mengatakan, keluarga akan terus merawat Edwarda di rumah mereka. Sama seperti Kaye, Colleen juga yakin kakaknya itu akan sadar suatu hari nanti.

Suami Kaye, Joe mengalami serangan jantung pada tahun 1972 dan meninggal dunia empat tahun kemudian. Sejak itu, Kaye mengurus Edwarda dengan menggunakan tunjangan sosial dari pemerintah dan dana pensiun suaminya, ditambah lagi dengan sumbangan dari orang-orang.

Kisah Nyata - Cinta Bersemi setelah 40 tahun berpisah

Pada suatu hari yang gelap di musim gugur 1942, udara
dingin, sangat dingin. Hari itu tak ada bedanya dengan
hari-hari lain di kamp konsentrasi Nazi. Aku berdiri menggigil
dalam pakaian compang-camping yang tipis, masih
tak percaya bahwa mimpi buruk ini benar-benar terjadi.

ku hanya seorang anak laki-laki. Seharusnya aku bermain-main
bersama kawan-kawanku; seharusnya aku pergi ke
sekolah; seharusnya aku bersemangat menyongsong masa
depanku, ketika aku akan menjadi dewasa, menikah, dan
membangun keluargaku sendiri. Tetapi, semua impian itu
hanya pantas untuk mereka yang masih hidup, dan aku
bukan lagi salah satu dari mereka. Aku nyaris mati, mencoba
bertahan hidup dari hari ke hari, dari jam ke jam,
sejak aku diseret dari rumahku dan dibawa ke sini bersama
puluhan ribu orang Yahudi lainnya.

Apakah besok aku masih hidup?
Apakah malam ini aku akan dibawa ke kamar gas?
Aku berjalan mondar-mandir di dekat pagar kawat berduri,
mencoba menghangatkan tubuhku yang kedinginan.
Aku lapar, tetapi sudah sejak lama aku kelaparan, lebih
lama dari yang ingin kuingat-ingat. Aku selalu kelaparan.
Makanan yang layak sepertinya hanya ada dalam mimpi.
Setiap hari semakin banyak di antara kami menghilang
begitu saja, masa lalu yang bahagia tampak semakin samar.
Aku kian tenggelam dalam keputusasaan.

Tiba-tiba, aku melihat seorang anak perempuan berjalan
di balik pagar kawat berduri. Anak itu berhenti dan memandangku
dengan mata sedih, mata yang seakan berkata
bahwa dia mengerti, bahwa dia juga tidak bisa menemukan
jawab mengapa aku ada di sini. Aku ingin membuang
pandang, aku malu dan canggung karena anak perempuan
asing itu melihatku dalam keadaan seperti ini. Tetapi, aku
tak kuasa mengalihkan mataku dari matanya.
Kemudian dia merogoh kantongnya dan mengeluarkan
sebutir apel merah. Apel yang cantik, merah kemilau.

Sudah berapa lamakah sejak terakhir kalinya aku melihat apel
seranum itu?! Dengan waspada dia menoleh ke kanan dan
ke kiri, lalu sambil tersenyum penuh kemenangan cepatcepat
melemparkan apel itu melewati atas pagar. Aku lari
memungutnya, memeganginya dengan jari-jariku yang gemetar
dan membeku. Dalam duniaku yang penuh kematian,
apel itu menjadi lambang kehidupan, lambang cinta. Aku
mengangkat wajahku dan melihatnya menghilang di kejauhan.
Esok harinya, aku tak dapat menahan diri—pada waktu
yang sama aku berdiri di tempat yang sama, di dekat
pagar. Apakah aku gila mengharapkan dia datang lagi? Tentu
saja. Tetapi, di dalam hati aku bergantung pada seiris harapan
tipis. Dia telah memberiku harapan, aku harus bergantung
erat pada harapan itu.

Sekali lagi, dia datang. Sekali lagi, dia membawakan sebutir
apel untukku, melemparkannya lewat atas pagar
sambil tersenyum manis seperti kemarin.
Kali ini apel itu kutangkap, lalu kupegang tinggi-tinggi
agar dia melihatnya. Matanya berbinar. Apakah dia mengasihaniku?
Mungkin. Aku tidak peduli. Aku cukup senang
bisa memandangnya. Dan untuk pertama kalinya sejak sekian
lama, aku merasa hatiku bergetar karena luapan perasaanku.
Tujuh bulan lamanya kami bertemu seperti itu. Kadangkadang
kami bertukar kata. Kadang-kadang, hanya sebutir
apel. Tetapi, bukan hanya perutku yang diberinya makanan.
Dia bagaikan malaikat dari surga. Dia memberi makanan
untuk jiwaku. Dan entah bagaimana, aku tahu aku juga
memberinya makanan.

Suatu hari, aku mendengar kabar mengerikan: kami
akan dipindahkan ke kamp lain. Itu bisa berarti kiamat
bagiku. Yang jelas, itu merupakan akhir pertemuanku dengan
kawanku itu.

Esok harinya ketika aku menyapanya, dengan hati
hancur kukatakan apa yang nyaris tak kuasa kusampaikan,
“Besok jangan bawakan aku apel,” kataku kepadanya.
“Aku akan dipindahkan ke kamp lain. Kita takkan pernah
bertemu lagi.” Sebelum kehilangan kendali atas diriku, aku
berbalik dan berlari menjauhi pagar. Aku tak sanggup
menoleh ke belakang. Kalau aku menoleh, aku tahu dia
akan melihatku berdiri canggung sementara air mata
mengalir membasahi wajahku.

Bulan demi bulan berlalu. Mimpi buruk itu terus
berlanjut. Tetapi kenangan akan anak perempuan itu mem-
bantuku mengatasi saat-saat mengerikan, rasa sakit, dan
rasa putus asa. Berkali-kali aku melihatnya dengan mata
pikiranku; aku melihat wajahnya dan matanya yang lembut.
Aku mendengar kata-katanya yang lembut dan
mencecap manisnya apel-apel itu.

Sampai pada suatu hari, mimpi buruk itu tiba-tiba
berakhir. Perang sudah selesai. Kami yang masih hidup
dibebaskan. Aku telah kehilangan semua milikku yang
berharga, termasuk keluargaku. Tetapi aku masih menyimpan
kenangan akan anak perempuan itu, kenangan yang
kusimpan dalam hati dan memberiku kemauan untuk
meneruskan hidupku setelah aku pindah ke Amerika untuk
memulai hidup baru.

Tahun-tahun berlalu. Sampai tahun 1957. Saat itu aku
tinggal di New York City. Seorang kawan memaksaku
melakukan kencan buta dengan seorang wanita kawannya.
Dengan enggan, aku menyetujuinya. Ternyata wanita
itu manis, namanya Roma. Seperti aku, dia juga seorang
imigran. Dengan begitu setidak-tidaknya kami punya persamaan.
“Di mana kau selama masa perang?” Roma bertanya
kepadaku, dengan cara halus seperti umumnya para imigran
yang saling bertanya tentang tahun-tahun itu.
“Aku ada di sebuah kamp konsentrasi di Jerman,” jawabku.
Mata Roma tampak menerawang, seakan-akan dia ingat
sesuatu yang manis namun membuatnya sedih.

“Ada apa?” tanyaku.

“Aku ingat masa laluku, Herman,” Roma menjelaskan
dengan suara yang tiba-tiba menjadi sangat lembut. “Wak-
tu masih kecil, aku tinggal dekat sebuah kamp konsentrasi.
Di sana ada seorang anak laki-laki, seorang tahanan.
Selama beberapa bulan aku selalu mengunjunginya setiap
hari. Aku ingat, aku biasa membawakan apel untuknya.
Aku selalu melemparkan apel itu lewat atas pagar. Anak
itu senang sekali.”

Roma mendesah panjang, lalu meneruskan, “Sulit menggambarkan
bagaimana perasaan kami masing-masing—
bagaimanapun waktu itu kami masih muda sekali. Bahkan
jika situasi memungkinkan pun kami hanya bertukar beberapa
kata—tetapi aku yakin, waktu itu di antara kami
tumbuh cinta yang tulus. Aku yakin dia pasti dibunuh seperti
yang lain-lain. Tetapi, aku tak sanggup membayangkan
itu. Karenanya, aku berusaha mengenangkan dia seperti
yang kulihat di bulan-bulan itu, ketika kami sedang bersama-
sama.”

Dengan jantung berdegup kencang hingga kupikir
nyaris meledak, aku menatap Roma lekat-lekat dan bertanya,
“Apakah pada suatu hari anak laki-laki itu berkata kepadamu,
‘Besok jangan bawakan aku apel. Aku akan dipindahkan
ke kamp lain’?”

“Wah, ya,” sahut Roma, suaranya bergetar.

“Tapi, Herman, bagaimana mungkin kau bisa tahu itu?”

Aku meraih tangannya dan menjawab, “Karena aku
adalah anak laki-laki itu, Roma.”

Detik-detik berlalu lambat. Yang ada hanya keheningan.
Kami tak dapat mengalihkan mata kami. Lama kami saling
memandang. Kemudian, setelah tirai waktu terangkat,
kami mengenali jiwa di balik mata yang saling bertatapan,
kami mengenali kawan yang manis dan pernah sangat
kami cintai, yang selalu kami cintai, yang tak pernah
hilang dari kenangan kami.

Akhirnya, aku berkata, “Roma, aku pernah dipisahkan
darimu. Sekarang aku tidak ingin dipisahkan lagi darimu.
Sekarang aku bebas, aku ingin selalu bersamamu, selamanya.
Sayangku, maukah kau menikah denganku?”

Aku melihat binar-binar yang sama di mata yang dulu
sering kupandangi itu ketika Roma menjawab, “Ya, aku
mau menikah denganmu.” Lalu kami berpelukan, pelukan
yang sudah kami dambakan selama berbulan-bulan, tetapi
terhalang oleh, pagar kawat berduri yang memisahkan
kami. Sekarang, tak ada lagi yang akan memisahkan kami.
Hampir empat puluh tahun telah berlalu sejak aku
menemukan Roma-ku lagi. Nasib mempertemukan kami
untuk pertama kalinya di masa perang, untuk menunjukkan
kepadaku adanya janji harapan. Sekarang, nasib pula yang
mempersatukan kami untuk menunaikan janji itu.

Hari Valentine tahun 1996. Kuajak Roma ke acara
Oprah Winfrey Show untuk menghormatinya di siaran
televisi nasional. Di depan jutaan pemirsa, aku ingin mengatakan
kepadanya apa yang kurasakan dalam hatiku
setiap hari:



“Kekasihku, kau memberiku makanan di kamp konsentrasi
ketika aku kelaparan. Aku akan tetap lapar dan
dahaga akan sesuatu yang rasanya takkan pernah cukup
kuperoleh: Aku lapar dan dahaga akan cintamu.”



Herman dan Roma Rosenblat
Seperti diceritakan kepada Barbara De Angelis, Ph.D.

KISAH NYATA MENYEDIHKAN SEKALI.......

Kisah dari sebuah Universitas di Jakarta tentang
seorang gadis muda yang baru meninggal bulan lalu.
Namanya Samara. Dia meninggal karena tertabrak truk.
Samara punya seorang pacar namanya Ari. Kedua nya
saling menyayangi.
Mereka selalu berteleponan. Kamu tidak akan pernah
melihat Samara tanpa handphone nya.
Sampai2 dia mengganti kartu Telkomsel nya ke indosat,
agar mereka berdua berada di network yang sama dan
mengirit pulsa serta signal yang kuat.
Samara menghabiskan hampir setengah hari untuk
mengobrol dengan Ari. Keluarga Samara pun tahu
hubungan mereka. Ari sangat dekat dengan
keluarga Samara (bayangkan hubungan mereka). Sebelum
dia meninggal dia selalu berkata pada teman2 nya "
Kalo gua meninggal tolong kuburkan gua sama handphone
gua "
dia juga mengatakan hal yang sama kepada orangtuanya.

Setelah Samara meninggal tidak ada yang dapat
mengangkat peti matinya. Saya juga berada disana.
Banyak orang termasuk saya yang mencoba
tapi tetap tidak bisa. Akhirnya mereka memanggil
"orang pintar". Dia memegang sebatang kayu dan mulai
berbicara sendiri perlahan. Setelah beberapa menit
orang pintar itu berkata
"gadis ini kehilangan sesuatu disini" Lalu teman2
Samara berkata kepada orang pintar itu tentang
keinginannya untuk dikubur dengan handphonenya.
Kemudian mereka membuka kembali peti mati nya dan
menaruh handphone serta Simcard nya. Setelah itu
mereka mencoba untuk mengangkat kembali peti matinya.
Peti mati itu dapat diangkat dan dipindahkan ke mobil
jenazah dengan mudah. Kami semua yang melihat ini
sangat kaget.

Keluarga Samara tidak memberitahukan tentang kematian
Samara kepada Ari. Setelah 2 minggu kematian Samara,
Ari menelepon mama Samara dan
berkata " Saya akan pulang hari ini, tolong buatkan
masakan yang enak untukku. Dan jangan katakan pada
Samara bahwa aku akan datang, aku ingin membuat
kejutan untuknya "
Mama Samara menjawab " Datanglah dahulu, tante ingin
memberi tahu sesuatu. " Setelah Ari datang, mereka
memberitahukan tentang kematian Samara.
Ari mengira mereka sedang bercanda, dia hanya tertawa
dan berkata " Jangan bercanda, bilang pada Samara
untuk keluar, aku membawa sesuatu untuk nya."
Akhirnya mereka membawa Ari ke kuburan Samara. Lalu
Ari berkata " Ini tidak mungkin. Kami berbicara
kemarin. Dia masih tetap menelepon. " Ari
sangatterkejut.
Tiba-tiba handphone nya berbunyi, "Lihat ini dari
Samara, lihat ini..." Ari memperlihatkan handphone nya
ke keluarga Samara, dan mereka
menyuruh Ari untuk menjawab. Ari menjawab telepon itu
dengan memaki speaker. Mereka semua mendengar
pembicaraan itu dengan sangat jelas &
jernih, tidak ada gangguan apapun. Dan itu benar2
suara Samara dan sangat tidak mungkin ada orang lain
yang memakainya karena Sim Card nya sudah dikubur
bersama Samara.
Mereka semua sangat terkejut dan memanggil "orang
pintar" untuk membantu mereka lagi.
"Orang pintar" itu membawa teman nya untuk mencari
jawaban atas keanehan ini. orang pintar dan teman nya
itu bekerja selama 5 jam. Dan mereka menemukan
jawabannya.. ...

INDOSAT mempunyai signal yang terbaik. Kemanapun kamu
pergi,jaringan nya selalu ada
(he...he..he. ..he...he. .)



Ga pernah dalam hidup ini gue baca cerita panjang gak penting kayak gini...
Buang waktu 10 menit hanya untuk baca seperti ini...
Sekarang giliran elo deh...
Huahahahahaha. .

Kau ada saat aku membutuhkan

Diambil dari cerita nyata..

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina, yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah yang berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyebrangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja tiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan, sahabatnya.
Tindakannya ini selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

"Bagaimana kabarmu, Andy? Apakah kamu akan ke Sekolah?"

"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, "Jangan menyebrang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah, kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."

"Terima kasih, Bapa Pendeta."

"Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"

"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan.. sahabatku."

Dan Pendeta tersebut meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya di depan altar berbicara sendiri, tetapi pastur tersebut bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.

"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanya kue ini.
Terima kasih buat kue ini, Tuhan! Tadi aku melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku jadi tidak begitu lapar.

Lihat ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan.Engkau tahu sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa..
paling
tidak aku tetap dapatpergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa dari temanku sudah berhenti sekolah, tolong Bantu mereka supaya bisa bersekolah lagi.
Tolong Tuhan.

Oh, ya..Engkau tahu kalau Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.
Tuhan, Engkau mau lihat lukaku??? Aku tahu Engkau dapat menyembuhkannya, disini..disini.aku rasa Engkau tahu yang ini kan....??? Tolong jangan marahi ibuku, ya..?? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makan dan biaya sekolahku..itulah mengapa dia memukul aku.

Oh, Tuhan..aku rasa, aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang sangat cantik dikelasku, namanya Anita. menurut Engkau, apakah dia akan menyukaiku??? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira??? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan bagiMu.
Aku berharap Engkau menyukainya. Oooops..aku harus pergi sekarang."

Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta .

"Bapa Pendeta..Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyebrang jalan sekarang!"

Kegiatan tersebut berlangsung setiaphari, Andy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan.. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja tersebut diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Ketika mereka sedang berdoa, Andypun tiba di Gereja tersebut usai menghadiri pesta Natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku.."

"Kurang ajar kamu, bocah!!!tidakkah kamu lihat kalau kami sedang berdoa???!!! Keluar, kamu!!!!!"

Andy begitu terkejut,"Dimana Bapa Pendeta Agaton..??Seharusnya dia membantuku menyeberangi jalan raya. dia selalu menyuruhku untuk mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus, karena hari ini hari ulang tahunNya, akupun punya hadiah untukNya.."

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.

"Keluar kamu, bocah!..kamu akan mendapatkannya!!!"

Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyebrangi jalan raya yang berbahaya tersebut di depan Gereja. Lalu dia menyeberang, tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang - disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar.dan Andypun tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tidak bernyawa lagi.



Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut, namun dengan penuh airmata dating dan memeluk bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,"Maaf tuan..apakah anda keluarga dari bocah yang malang ini? Apakah anda mengenalnya?"

Tetapi pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam berkata,"Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dikatakan.

Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam saku baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah tersebut, kemudian keduanya menghilang. Orang-orang yang ada disekitar tersebut semakin penasaran dan takjub..

Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sangat mengejutkan.

Diapun berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dengan kedua orang tua Andy.

"Bagaimana anda mengetahui putra anda telah meninggal?"

"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Ucap ibu Andy terisak.

"Apa katanya?"

Ayah Andy berkata,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy, sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan dikeningnya, kemudian Dia membisikkan sesuatu.

"Apa yang dikatakan?"

"Dia berkata kepada putraku.." Ujar sang Ayah. "Terima kasih buat kadonya.
Aku akan berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku." Dan sang ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis tapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu.aku menangis karena bahagia..aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami, ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita dalam hatiku. aku tahu, putraku sudah berada di Surga sekarang.
Tapi tolong Bapa Pendeta .. Siapakah pria ini yang selalu bicara dengan putraku setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya mengetahui karena anda selalu di sana setiap hari, kecuali pada saat putraku meninggal.

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik,"Dia tidak berbicara kepada siapa-siapa... kecuali dengan Tuhan."

Rabu, 13 April 2011

Fakta menarik tentang ponsel

Virus ponsel pertama di dunia dibuat oleh Job de Haas, peneliti keamanan komputer di Belanda, pada tahun 2001. Virus ini dapat merusak ponsel-ponsel Nokia lewat pesan singkat alias SMS.

Pelanggan Layanan 3G terbanyak di dunia adalah NTT DoCoMo dari jepang. Pelanggannya mencapai 29 juta orang. Urutan kedua diduduki oleh 3 Italy dari negara italy dengan jumlah pelanggan kurang lebih 8 juta. Sedangkan posisi ketiga di raih oleh SoftBank Mobile dari Jepang.



Rekor mengetik SMS tercepat dipegang oleh Ang Chuang Yang. Remaja 16 tahun asal Singapura ini berhasil mengetik SMS 160 karakter hanya dalam waktu 41,52 detik. Prestasi Ang kali memecahkan rekor yang sebelumnya dicatatkan warga Amerika Ben Cook pada bulan Juli 2006, dengan catatan waktu 42,22 detik.

Ponsel yang memiliki kemampuan bergerak secara dual mode (GSM/WCDMA) pertama di dunia adalah Nokia 6650. Ponsel ini diluncurkan pada tanggal 26 September tahun 2002.

SMS (Short Messages services) pertama kali dikirimkan lewat jaringan GSM Vodafone di Inggris pada bulan Desember tahun 1992. Bunyi tulisan yang dikirimkan adalah " Merry Christmas".

Operator telekomunikasi dengan jumlah pelanggan terbesar di dunia ternyata di pegang oleh China Mobile. Pelanggannya mencapai 200 juta orang lebih. Melampaui posisi Vodafone yang memiliki pelanggan sekitar 186 juta orang.

Ponsel kamera pertama di dunia adalah Sharp J-SH04 yang dikeluarkan di Jepang pada bulan November tahun 2000. Ponsel ini memiliki resolusi kamera 110.000 piksel.

Ponsel komersial pertama yang diluncurkan ke pasaran adalah Motorola DynaTAC 8000x pada tahun 1983.

Ponsel terkecil di dunia dipegang oleh Xun Chi 138. Ponsel ini memiliki panjang 2.64 inci (6.7 cm) dan berat kurang dari 2 ons (56.69 gram). Telah didukung layar touch screen beresolusi 260 ribu warna, kamera 1.3MP , music player serta memori internal sebesar 121MB.

Ponsel Sampah? Bukan, Itu Tambang Emas!


Jangan pandang remeh ponsel tua yang mungkin segera dijadikan sampah. Karena, meski uzur, ponsel tersebut dapat mendatangkan rezeki dan menjadi tambang emas. Caranya?

Proses 'menambang rezeki' dari ponsel tua ini dinamakan "Urban Mining". Caranya adalah dengan menghancurkan logam-logam berharga yang terkandung di ponsel, seperti emas, perak, tembaga dan sebagainya. Demikian seperti dikutip detikINET dari Softpedia, Rabu (30/4/2008).

Logam berharga dari ponsel tua tersebut dapat dijual dengan harga mahal. Tentunya bisa dibayangkan keuntungan yang bisa diraih dari penjualan logam tersebut. Namun, sebaiknya proses Urban Mining ini dipercayakan kepada pihak yang berkompeten, untuk mencegah bahaya yang mungkin terjadi saat proses penghancuran logam, misalnya keracunan logam berbahaya.

Di Jepang, upaya melakukan Urban Mining ini sudah semakin giat. Salah satunya dilakukan oleh perusahaan Eco-System Recycling. "Ini (ponsel bekas-Red) dapat menjadi logam berharga, kami ingin mendaur ulang apa saja yang bisa didaur ulang," ujar Tadahiko Sekigawa, Presiden Eco-System Recycling Co.

Menurut penuturan Sekigawa, dari satu ton rongsokan ponsel dapat dihasilkan sekitar 150 gram emas. Dari jumlah yang sama, juga dapat dihasilkan sekitar 100 kilogram tembaga dan sekitar 3 kilogram perak. Bandingkan dengan rata-rata 5 gram emas yang didapatkan dari satu ton bongkahan batu di tambang emas konvensional.

Negeri Sakura, karena keterbatasan sumber daya alam dan meningkatnya industri elektronik, telah mulai serius menggeluti usaha daur ulang ini. Bagaimana dengan Indonesia? .

Dupa / Hio

Hio sebenarnya adalah medium untuk melakukan sembayang atau bagian dari peralatan sembayang, tidak mempunyai arti khusus dan makna khusus didalamnya



Hio itu sebuah tradisi sebagaimana bunga di barat sana. Hio digunakan karena simbolisasi jug......a, karena asapnya membumbung ke atas dan disimbolkan sebagai satu macam pendekatan dengan dewa-dewi di atas sana. Lalu beberapa macam hio juga wangi dan dapat bermakna sebagai penyucian batin dan lingkungan. Ada banyak orang yang bertanya2, kalau pindah agama boleh gak pegang hio yah? Yah, gak masalahlah, wong hio itu gak ada kaitannya dengan agama apapun. Itu hanya tradisi tok. Bandingkan tradisi menghormati dengan bunga di barat dengan tradisi menghormati pakai hio di Tiongkok? Jangan berpikiran sempit. Saya masih sering bingung kalau masih banyak yang merasa sebuah tradisi diadopsi oleh sebuah agama, lalu jadilah tradisi itu haram untuk agama lain.

Dupa atau sering kali disebut Hsiang (Mandarin) atau Hio (Hokkian) adalah salah satu unsur yang eksis dalam kebudayaan Tionghoa selama ribuan tahun. Dupa digunakan dalam acara penghormatan kepada leluhur dan acara2 ritual keagamaan beberapa agama yang ada di Tiongkok. Asal usul dupa pertama kali sebenarnya bukanlah langsung digunakan untuk penyembahan atau penghormatan. Dupa masuk bersamaan dengan masuknya agama Buddha ke China. Dikatakan bahwa sewaktu Buddha Sakyamuni menyebarkan ajarannya kepada para pengikut, karena cuaca yang panas, kebanyakan murid2 tak dapat berkonsentrasi, merasa mengantuk dalam mendengarkan wejangan dari Buddha Sakyamuni. Maka untuk mengatasi hal ini, orang2 kemudian membakar kayu2 harum dan wangi untuk mengharumkan udara dan meningkatkan konsentrasi. Kemudian tradisi ini menjadi kebiasaan dalam agama Buddha dan terbawa ke China dalam penyebarannya.

Dupa kemudian diadopsi oleh agama2 dan kepercayaan2 lain yang telah lama ada di China sebelum agama Buddha masuk. Sehingga dupa menjadi sebuah alat dalam ritual dan tradisi kebudayaan Tionghoa selama ribuan tahun, baik dalam menghormati leluhur, menghormati dewa-dewi dalam agama2 tertentu di China dan juga tentunya oleh penganut agama Buddha sendiri.

Tradisi ini kemudian diperlambangkan sebagai sebuah alat untuk berkomunikasi dengan leluhur, dewa-dewi dalam agama tertentu ataupun sang Buddha sendiri. Ini terutama karena anggapan bahwa wewangian yang menyebar dalam udara adalah salah satu bentuk penghormatan kepada yang dipuja. Asap dari dupa yang bergerak ke atas juga sebagai perlambang
bahwa niat kita untuk menghormati ataupun memuja akan sampai kepada tujuannya karena anggapan umum semua bangsa dan agama di dunia (saya kira bukan hanya dalam agama2 tertentu) bahwa yang kita puja itu baik Tuhan, Allah, Buddha, leluhur dan lain - lainnya yang derajatnya lebih tinggi daripada manusia bertempat di atas langit. Dupa juga dipercaya digunakan dalam acara ritual untuk menghormati leluhur ataupun dewa-dewi dalam agama tertentu di China sebagai pengganti persembahan lainnya seperti kurban2 makhluk bernyawa.

Sabtu, 09 April 2011

Paku


Paku.......

Pada suatu ketika, hidup seorang anak yang sangat pemarah.
Hal-hal sepele bisa menjadikannya naik pitam.
Tapi beruntung bagi anak itu, ia memiliki
seorang bapak yang sangat bijaksana.

Suatu hari, sang bapak memberikan anak itu sekarung paku.
Bapak itu meminta agar anaknya melampiaskan kemarahannya
dengan memakukan 1 paku ke tembok belakang rumah.
Satu paku untuk setiap satu kali marah.

Hari pertama pun dilalui.
Hari ini anak itu marah sebanyak 35 kali,
maka sebagai konsekuensinya,
anak itu harus memasang 35 paku
pula di tembok belakang rumah.

Hari demi hari pun berlalu,
dan tampaknya terapi ini mulai berjalan lancar.
Setiap hari, jumlah paku yang ditanamkan ke tembok
itu makin berkurang, dari 35 menjadi 30, menjadi 23 dan
seterusnya. Bahkan setelah menginjak hari ke seratus,
anak itu sudah sama sekali tidak menanamkan paku ke tembok.

Dengan gembira anak itu mengabarkan kepada bapaknya,
bahwa sekarang ia lebih dewasa dan dapat mengendalikan emosinya.

Sang bapak langsung memeluk anak itu,
dan mengucapkan selamat kepadanya.
“Masih ada satu tahap lagi, nak” kata bapak itu.
“Mulai sekarang, cabutlah 1 paku dari tembok
setiap saat kamu dapat bersabar dan memaafkan orang
yang membuatmu marah..”

Anak itu pun segera menuruti perintah bapaknya.
Setiap kali ia dapat bersabar dan memaafkan kesalahan orang,
ia mencabut satu paku dari tembok. Hari demi hari pun berlalu,
hingga tiba saat dimana ratusan paku di tembok
tersebut telah habis dicabut.

Anak itu pun kembali pada bapaknya,
dan melaporkan keberhasilannya tersebut.
“Kamu telah berhasil nak.. kamu telah menjadi seorang anak
yang luar biasa.” Bapak itu melanjutkan,
“Tetapi coba amati sekali lagi tembok itu”.



Sambil mengelus lubang-lubang bekas paku di tembok,
bapak itu kembali melanjutkan kata-katanya.
“Lihatlah tembok ini, sekalipun kamu sudah mencabut
seluruh paku yang ada, tetapi tembok
tidak dapat kembali utuh lagi seperti sedia kala,
banyak sekali lubang menganga dan retakan di tembok ini.
” Bapak itu kemudian melanjutkan,
“Setiap kamu melukai orang lain..
selamanya kamu tidak akan dapat menghapuskan
luka itu.. sekalipun kamu sudah meminta maaf
dan mencabut semua kemarahan dari orang-orang sekitarmu.”

Sabtu, 02 April 2011

10 Extraordinary tales of extraordinary twins

1.Experimental Twins
Elyse Schein and Paula Bernstein b 1969

Girls2710 468X379

Elyse and Paula were born to a woman with schizophrenia and were put up for adoption. Child psychologist Dr Viola Bernard, a consultant to the adoption agency believed twins should be separated to improve their psychological development so Elyse and Paula were sent to different families. Elyse knew that they had been adopted but neither one knew they were twins. When Elyse turned 33 she decided to contact the New York State Adoption Information Registry to look for her birth mother. It was then that she also discovered she had a twin. About six months later the twins were reunited. What makes this story even more incredible is it was also discovered that Elyse Schein and Paula Bernstein were part of a secret nature versus nurture study by Dr Neubauer and his colleague Dr Viola Bernard. Neubauer was a noted child psychiatrist and studied five sets of twins and one set of triplets who were all deliberately separated at birth. The adoptive families would travel separately to the center once a month for 12 years for IQ tests and speech analysis. Researchers would also visit their homes and film the children playing. The adoptive parents were told they were part of a child development study but were kept in the dark about the twin/ triplet aspect. The set of triplets and two other sets of twins in the study have also been reunited, but it is not known if the remaining two sets of twins have. The controversial study has not been published, but will be in 2066, when most of the participants will likely be dead.

2.

Conjoined Twins
Abigail and Brittany Hensel b 1990

26

Many know and have followed the story of the Hensel twins. They are now 18 and recently graduated from high school. Only four known sets of conjoined twins who share an undivided torso and two legs have ever survived into adulthood. By coordinating their efforts, they have been able to enjoy many hobbies and sports including volleyball, kickball, swimming, basketball, and cycling. Two years ago the girls passed their driver test and had to pass the test twice because each girl received a driver’s license. They also play the piano and are avid computer users. Abigail and Brittany expect to date, get married and have children. They hope that by providing some information about themselves they will be able to lead fairly typical lives.

3.

Half Brother Twins
Tuen and Koen Stuart b 1993

Dtl Twins Lovingboth 050923.Standard

Wilma and Willem Stuart, a Dutch couple had been unsuccessfully trying to conceive for years and decided to try IVF. They soon learned they would be parents of twins. When the two boys were born, Koen had blue eyes, dark hair and pink skin, Tuen had dark eyes dark hair and brown skin. A DNA test revealed that Koen was the Stuarts child but Tuen was not Willem’s. The report of the investigation has not been made public, but speculation is that a piece of lab equipment called a pipette, like a large eyedropper, had been used twice, causing another man’s sperm to be mixed with Willem’s. The hospital called it a “deeply regrettable mistake”. The Stuarts remembered there was a black couple in the waiting room the same day during the IVF process. The hospital located the man and confirmed he was Tuen’s biological father. Although he was under no obligation to meet his son he never knew he had, he did when Koen was 18 months old. The biological father only looked at him from a distance and didn’t try to claim him and was comfortable that the Stuarts loved the child, and let them continue raising him.

4.

Born 2 Months Apart Twins
Catalin and Valentin Tescu b 2004 & 2005

050208 Raretwins Hmed 5P.Hmedium

Catalin and Valentin from Romania are twins with different years of birth. Catalin was born in December (2 months premature). The doctors were able to wait and deliver her second son Valentin two months later in February. Romanian doctors attributed the time lag in the births to a rare congenital condition that gave the twins mother two uteruses due to a congenital malformation that occurred when she was herself an embryo in her mother’s womb. Approximately one in every 50,000 women has a double uterus but the hospital believes this was the first case where a woman had become pregnant at the same time in both wombs and given birth nearly two months apart. The two brothers were both healthy when they were released from the hospital on the same day.

5.

Silent Twins
June and Jennifer Gibbons b 1963

Silenttwin Mainimage Forweb

June and Jennifer grew up in Britain. The twin sisters were inseparable, and had speech impediments which made it very hard for them to mix in with other children. The Gibbons also were the only black children in their school, and faced racism. Their language eventually became unintelligible to outsiders and spoke to no one except each other and their little sister. They would complete each other’s sentences and could communicate with no more than facial expressions. In their early teens they were given two diaries as Christmas gifts. This inspired them to send away for a mail order course in creative writing, and each wrote several novels that were published. It is theorized that because they were so desperate for recognition and fame and publicity for their books, the girls committed a number of petty crimes including arson. June & Jennifer were committed to a mental health hospital where they remained for 14 years. Because of the medications given to them in the hospital they lost most of their interest in creative writing. The girls apparently had an agreement that if one died, the other must begin to speak and live a normal life. During their stay in the hospital, they began to believe that it was necessary for one twin to die. Jennifer eventually agreed to be the sacrifice. Within hours after their release at the age of 30 Jennifer died of sudden inflammation of the heart. To this day, Jennifer’s death remains a mystery. After loosing her twin, June was able to speak with other people and contemplates resuming to her writing career.

6.Separated at Birth Twins
Tamara Rabi and Adriana Scott b 1983

Image582079X

Tamara and Adriana were born in Guadalajara Mexico and were separated at birth and raised by different adoptive parents. Tamara was adopted by a Jewish couple who lived close to Central park in Manhattan. Adriana was adopted by a Roman Catholic family and grew up near Long Island just 20 miles away from where Tamara lived. Neither knew she had a twin sister. Tamara’s adoptive mother also did not know but Adriana’s adoptive mother knew but kept her twin a secret from her daughter. When the twins were 20 years old they were constantly getting confused by the other sister’s friends. Eventually mutual friends put two and two together and arranged for them to meet. Despite different upbringings, Tamara and Adriana discovered they had very lead similar lives. The twins’ adoptive fathers both died of cancer, Adriana plays the clarinet and Tamara plays the sax and they both love listening to R&B and hip hop. They also both wanted to be vets when they grew up. The reunited twins and their widowed moms have now formed a close bond.

7.

Telepathy Twins
Richard and Damien Powles

Picture 2-26

Even Though the idea of a special connection between identical twins is often myth and legend little research has been done in this field. The book ‘Twin Telepathy” claims an overwhelming body of evidence indicating that there is indeed a special connection. One of the experiments involved 8-year-old Richard Powles who was put in a soundproof room in front of a bucket filled with ice-cold water. On command, Richard plunged his arm into the ice cold water, giving a gasp as he did so. In another room well out of sight or earshot, his identical twin brother Damien was wired up to a polygraph. A polygraph expert monitored his respiration, abdominal muscles, pulse and galvanic skin response (sweat on the hands). All Damien had to do was sit quietly and “tune in” to his brother’s feelings. At the exact moment of Richard’s sharp intake of breath caused by the freezing water, there was a sudden blip on the line monitoring Damien’s respiration rate. In another experiment, Richard was asked to open a cardboard box; in it was a huge rubber snake that jumped out at him. This, too, was instantly picked up by his twin as the pulse line on the chart clearly indicated. The book also concludes there are three especially telepathy-prone groups – mothers and newborn babies, dogs and their owners, and identical twins. Of these, it is the twins who pick up the signal at full strength most often, provided that they are in the right states of mind. The image above is a stock photo as no pictures could be found of Richard and Damien.

8.

Black and White Twins
Alicia and Jasmin Singerl b 2006

0528149900Ew0

Alicia and Jasmin were born to a mother of Jamaican-English descent and a father of German descent. Alicia’s eyes are brown and her hair is dark. Jasmin’s eyes are blue and her hair is white. Genetic expert’s explanation for this very unusual occurrence is the mother has a mixture of genes that determines skin color. When egg cells are formed in the mother, a random selection of genes will be allocated to each egg. The set of chromosomes in each egg cell is unique. In most cases a mixed-race woman’s eggs will be a mixture of genes for both black and white skin. In very rare cases the eggs may contain genes for predominantly one skin color. In this case, the mother released two such eggs – one with predominantly dark pigmentation genes and one with predominantly fair genes.

9.

Oldest Mother to Give Birth to Twins
Omkari Panwar b 1938 (Twins b 2008)

Omkari385 384286A

70 year old Omkari Panwar and her husband 77 from India already have two adult daughters, and five grandchildren. Male children are especially important among India’s Hindus. Only a male heir can carry out funeral rites and female infanticide remains a chronic problem, largely because the dowry system, though banned, is commonly practiced. Their male child will also be able to work the families land. To pay for the IVF treatment vital to producing a male heir to the family’s smallholdings, they sold their buffalos, mortgaged their land, spent their life savings and took out a credit card loan. Mrs. Panwar gave birth to twins a boy and girl by emergency Caesarean section The twins were born a month premature and weighed 2lb each but are healthy according to doctors.

10.

Psychic Twins
Linda and Terry Jamison – b 1955

Picture 3-12

Linda and Terry Jamison are twins from the United States who claim to have predicted the September 11th attacks two years ahead of time. On November 2, 1999, they claimed that through an automatic writing process there would be a terrorist attack on the federal government and the World Trade Center in 2001. The actual quote is, “we are seeing various terrorist attacks on federal government and also the New York Trade Center, the World Trade Center”. The twins did not specify the time or indicate who would be responsible. The Jamison twins also predicted that John F. Kennedy Jr. would die by plane crash. However it has been pointed out that the Jamison twins are frequently incorrect. In December 2003, they incorrectly predicted that Saddam Hussein would be killed by U.S troops and that Pope John Paul II would die in June 2004.